Sabtu, 14 November 2015

1. Kentang La Bonnotte – Rp 9 juta/kg
Spesies kentang ini sangat langka, karena hanya tumbuh di Noirmoutier, sebuah pulau di barat Perancis. Kentang ini juga tidak diproduksi secara massal dan dipetik dengan tangan hanya sekali setahun oleh petani di sana.Harganya yang fantastis mungkin juga dipengaruhi oleh perlakuan yang istimewa terhadap kentang ini, yang diberi pupuk dari rumput laut, dan berada dalam iklim laut yang hanya ada di daerah tersebut.
 

2. Kobe Beef – Rp 10 juta/kg

Kobe beef adalah daging yang rasanya fantastis karena berasal dari sapi jenis tajima yang hanya diberi makanan organik setiap harinya. Sapi ini juga diperlakukan istimewa karena di waktu-waktu tertentu diberi minum bir dan sake, bahkan dipijit. Tujuannya untuk meratakan lemak-lemak yang ada di tubuh sapi ini, agar merata di seluruh bagian tubuhnya. Awalnya Kobe beef hanya tersedia di Jepang, tapi sejak 2002, daging ini juga sudah mulai diekspor ke negara-negara lain.

3. Keju Pule – Rp 14,6 juta/kg

Keju pule disebut-sebut sebagai keju termahal di dunia. Menariknya, keju ini tidak dibuat dari susu sapi atau kambing, tapi dari susu keledai. Bahkan untuk setiap kilogram keju ini dibutuhkan 25 liter susu keledai segar.Satu-satunya penghasil keju ini adalah peternak keledai di Serbia dengan hanya 130 ekor keledai yang dikembangbiakkan di sana.

4. Jamur Matsutake – Rp 26 juta/kg

Jamur ini dipercaya sebagai jamur dengan kasta tertinggi di Jepang. Rasanya dikenal sangat kaya dan kualitasnya premium. Jamur ini biasanya tersembunyi di bawah daun-daun berguguran di hutan-hutan di Jepang, dan sangat sukar ditemukan.Bagi orang Jepang, Matsutake lebih dari sekadar jamur; ia adalah simbol panjang umur dalam perayaan musim semi. Banyak yang menghadiahkan jamur Matsutake untuk orang terkasih, terutama di musim semi.

5. Ayam Cemani – Rp 33 juta/ekor

Ayam termahal di dunia ternyata berasal dari Indonesia yaitu Ayam Cemani. Cemani artinya “hitam pekat”; ayam ini memang keseluruhannya berwarna hitam. Bukan hanya bagian luarnya, tapi organ di dalamnyapun berwarna hitam.Di Indonesia, ada yang percaya kalau ayam ini dikaitkan dengan mitos tertentu, tapi di dunia Ayam Cemani ini diijuluki sebagai “Lamborghini of Chickens”!

6. Kopi Luwak – Rp 40 juta/kg

Kopi Luwak harganya selangit karena buah kopinya sudah terlebih dahulu dipilih dan dimakan oleh luwak. Luwak memilih buah dengan tingkat kematangan yang optimum berdasarkan rasa dan aroma. Setelah itu, ia memakannya dengan mengupas kulit luarnya dengan mulut, lalu menelan lendir serta bijinya. Di dalam tubuh luwak, biji kopi mengalami proses fermentasi selama kurang lebih 10 jam, sebelum akhirnya dikeluarkan dari tubuhnya melalui mekanisme ekskresi.

7. Jamur White Truffle – Rp 60 juta/kg

Jamur white truffle ini berasal dari Piedmont, Italia Utara. Untuk menemukannya tidak mudah, bahkan para pencari harus menggunakan bantuan anjing terlatih.Jamur ini ukurannya kecil-kecil saja, dan yang terbesar pernah ditemukan dengan berat sampai 1,5 kilogram. Jamur itu kemudian dibeli oleh Stanley Ho yang adalah pemilik kasino Makau seharga RP 33 Juta.

8. Telur Ikan Beluga – Rp 93 juta – Rp 133 juta/kg

Inilah Beluga, telur ikan langka yang harganya setara berlian. Cara memakannyapun tidak boleh sembarangan, karena harus menggunakan bahan non logam, seperti sendok dari mutiara atau tulang. Bahan metal dipercaya akan merusak rasa caviar ini.Kenapa sangat mahal? Karena beluga berasal dari ikan sturgeon, salah satu spesies ikan paling tua yang telah hidup sejak zaman dinosaurus, dan kini sangat langka.

9. Tuna Bluefin – Rp 103 juta/kg

Ikan Tuna Bluefin ini diburu karena daging merahnya yang lembut, yang sangat disukai pecinta sushi. Harganya ratusan juta rupiah per-kg, bahkan satu iris kecil saja bisa mencapai Rp 870.000. Seorang pria Jepang bahkan membeli ikan bluefin utuh seharga Rp 6,7 miliar!Konon ikan jenis ini juga bisa ditemukan di perairan Indonesia lho, namun nelayan Indonesia masih punya kendala untuk menangkapnya.

10. Daun Emas – Rp 440 juta – Rp 1,4 M/kg

Seperti apa sih rasanya emas dalam bentuk dedaunan ini? Ternyata rasanya hambar. Lembaran emas ini memang aman dikonsumsi, tapi tidak mengandung nutrisi apapun yang berpengaruh terhadap kesehatan. Namun, tidak berhenti hanya menjadi penghias, ada beberapa makanan yang benar-benar menggunakan emas sebagai bahan dasarnya, misalnya donat yang menggunakan topping emas. Di samping itu, emas ini pernah digunakan oleh seseorang yang memesan ayam kalkun yang dibungkus oleh lembaran emas.

0 komentar:

Posting Komentar

TRANSLATE

Popular Posts